TENGGARONG – Hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Kota Bangun Darat tahun ini masih memprioritaskan pembangunan infrastruktur berupa jalan. Secara umum yang paling banyak diusulkan yaitu pembangunan jalan antar-desa serta jalan produksi untuk sektor pertanian dan perkebunan.
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli mengatakan, usulan yang disampaikan dalam musrenbang beberapa waktu lalu itu, mempertimbangkan potensi pertanian dalam arti luas di Kecamatan Kota Bangun Darat yang cukup besar.
“Karena mengingat potensi pertanian cukup (besar) signifikan. Irigasi jadi salah satu prioritasnya,” ungkap Camat Kota Bangun Darat, Julkifli.
Infrastruktur penghubung antar desa juga menjadi prioritas, karena ada 10 desa di Kecamatan Kota Bangun Darat memerlukan akses yang mumpuni. Terutama untuk menuju ke Kantor Kecamatan Kota Bangun Darat sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan urusan administrasi kependudukan.
Karena sejauh ini, akses menuju kantor kecamatan sangat terbatas. Ketika diguyur hujan dalam waktu cukup lama, jalan tidak bisa dilalui. Sehingga masyarakat harus memutar jauh, dengan perbedaan waktu mencapai 1 jam. Terutama masyarakat yang berada di Desa Wonosari.
“Harus keliling dengan beda waktu 1 jam, masyarakat kesulitan mau urusan admistrasi, kecuali sangat urgen,” lanjut Julkifli.
Diketahui, tahun ini Kecamatan Kota Bangun Darat mendapatkan kucuran Rp 48 miliar-Rp50 miliar untuk pembangunan jalan. Untuk menghubungkan Desa Sukabumi, tepatnya di depan jalan poros hingga Desa Wonosari (Kota Bangun 7). Â “Harapannya pembangunan sesuai target dan pelayanan ke masyarakat bisa maksimal,” ujar Julkifli. (adv)
