Sabtu, April 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kades Bukit Pariaman Buka Peluang Kerjasama Pihak Ketiga Garap Pertanian

TENGGARONG – Miliki potensi pertanian terluas di Kutai Kartanegara (Kukar), Desa Bukit Pariaman ingin mengembangkan sektor pertanian padi. Desa yang terletak di Kecamatan Tenggarong Seberang ini memiliki lahan pertanian seluas 800 hektare. Namun hingga kini desa ini masih kesulitan memasarkan produk pertaniannya.

Kepala Desa (Kades) Bukit Pariaman, Sugeng Riyadi mengatakan, untuk pemasaran padi, sementara ini masyarakat masih bergantung kepada tengkulak. Permasalahan yang timbul karena semua harga diatur oleh tengkulak sehingga hal ini yang menjadi kendala bagi petani.

Pada saat panen, harga padi biasanya menurun, baru nanti ketika tidak panen harganya melonjak naik. Hal ini menjadi dilema bagi para petani. Sedangkan modal yang dikeluarkan petani serba mahal, seperti harga obat-obatan, pupuk, semua tenaga kerja diupahkan. Awal buka lahan butuh biaya, penyemaian butuh bibit, penanaman sampai panen butuh uang.

“Langkah dari kita yaitu mencoba pengembangan maupun memasarkan produk pertanian lewat BUMDes. Namun untuk menampung seluruh hasil panen petani di Desa Bukit Pariaman, keuangan BUMDes belum mencukupi. Karena keuangannya atau penyertaan modalnya hanya kisaran Rp 250 juta,” ungkap Sugeng Riyadi.

Dana itu tidak cukup untuk menyerap seluruh hasil panen dari Desa Bukit Pariaman. Karena itu, dimulai dengan usaha skala kecil dulu untuk menampung produksi petani di Desa Bukit Pariaman.

Namun agar bisa berjalan lebih optimal, Sugeng merasa perlu ada keterlibatan pihak ketiga, seperti pemkab atau pihak swasta. “Kami berharap ada kerja sama dengan pihak ketiga seperti pemkab untuk memberikan solusi alternatif itu.” tandasnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER