TANJUNG REDEB – Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memaksimalkan potensi budidaya kakao, karena potensi yang besar dan dukungan dari beberapa sektor.
Ia menilai pengembangan budidaya kakao akan berdampak pada petani kakao dan masyarakat pada umumnya. “Tentunya kita ingin mendorong kakao ini ada potensi yang bisa dikembangkan,“ jelasnya.
Dia mengatakan, yang kerap mengganjal hati para petani yaitu pasca-produksi kakao yang kerap berubah. Utamanya soal harga, bagaimana pemerintah bisa hadir dan memberikan penyelesaian hal tersebut.
“Yang penting jelas antara produksi dan penjualan ini harus didukung pemerintah,” terangnya.
Apalagi komoditas ini telah dilirik dan dibantu pembinaan oleh salah satu perusahaan tambang di Berau. Dirinya berharap hal itu bisa menjadi tenaga tambahan pemerintah daerah untuk mendongkrak produksi kakao sehingga bisa menyejahterakan masyarakat.
“Dengan adanya pengembangan kakao ini harus jelas, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) teknis intens dengan petani serius dengan pengembangan kakao,” ujarnya.
Sebagai komoditas yang cukup prestisius, pendampingan juga tak bisa mengandalkan peran serta perusahaan saja. Tetapi pembinaan dan bimbingan dari pemerintah juga diharapkan bisa menjamah para petani pemula.
Syarifatul menilai, komoditas ini akan jadi menggiurkan ketika pengelolaannya jelas dan potensinya semakin terang. Tentu nanti secara perlahan akan jadi daya tarik bagi petani-petani lokal di Berau.
“Artinya, masyarakat kan ini belum sepenuhnya bisa sendiri, sehingga perlu pendampingan dan sosialisasi yang bagus,” ucapnya.
Sebagai komoditas yang hanya mengandalkan produksi buah cokelat ini, maka pendampingan dan pembinaan diperlukan secara intensif. “Juga karena kami melihat masyarakat menanam terkadang tidak maksimal, bahkan gagal panen,“ pungkasnya. (adv)