TANJUNG REDEB – Permasalahan sampah di Kecamatan Talisayan kembali menjadi sorotan. Kurangnya fasilitas pengangkut sampah yang memadai membuat sampah berhamburan di jalan, menciptakan pemandangan yang kurang sedap dan mengganggu kenyamanan warga serta pengunjung.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani masalah ini. Ia menyoroti perlunya pengadaan fasilitas pendukung seperti truk sampah yang layak, kontainer sampah, dan perbaikan akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Sebagian besar truk sampah di Talisayan sudah tua dan keropos, sehingga tidak maksimal mendukung pengangkutan sampah. Akibatnya, sampah berhamburan di jalan,” ujar Subroto, Selasa (12/11/2024).
Subroto menegaskan pentingnya perhatian terhadap kebersihan di Talisayan, terutama karena sampah menjadi hal pertama yang dilihat ketika memasuki wilayah tersebut.
“Ketika orang datang ke Talisayan, yang pertama mereka perhatikan adalah sampah. Belum sampai ke kota, mereka sudah melihat sampah berserakan di jalan,” tegasnya.
Menurut Subroto, kondisi ini tidak hanya mencoreng wajah Talisayan, tetapi juga menghambat upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi masyarakat setempat maupun pengunjung.
Selain fasilitas truk pengangkut sampah, Subroto juga menyoroti buruknya akses jalan menuju TPA. Hingga saat ini, jalan menuju lokasi pembuangan sampah masih berupa jalan berbatu yang sulit dilalui, terutama saat musim hujan.
“Kami sudah memiliki lahan untuk TPA, tetapi jalan menuju lokasi tersebut belum disemenisasi atau diaspal. Saat hujan, jalan ini sulit dilalui sehingga pengangkutan sampah menjadi terhambat,” jelasnya.
Ia berharap Pemkab Berau dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan akses jalan sepanjang 200 meter menuju TPA. Dengan perbaikan tersebut, proses pengangkutan sampah di Talisayan akan lebih efisien dan tidak ada lagi sampah yang berserakan di pinggir jalan.
“Nanti kalau jalan menuju TPA dicor hingga ujung, pengangkutan sampah akan lebih mudah. Dengan begitu, sampah tidak lagi menumpuk di jalan,” tutup Subroto. (adv/en)
