TANJUNG REDEB – Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melakukan pemetaan sekaligus membuat masterplan pada sektor pertanian. Hal itu dilakukan agar anggaran untuk sektor tersebut bisa tepat sasaran.
Dia menyebut sektor pariwisata yang mulai terarah karena para pemangku kebijakan sering duduk bersama untuk mendiskusikan pengembangan pariwisata. Seharusnya, sektor pertanian mencontoh hal itu. Dia sudah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera membuat pemetaan dan masterplan sektor pertanian.
“Sekarang sektor pariwisata sudah mulai terarah karena stakeholder terkait duduk bareng terus. Harusnya sektor pertanian juga seperti itu,” katanya.
Setelah ada masterplan, perlu dilakukan sosialisasi terkait lahan persawahan yang tidak boleh dialihfungsikan. Setiap kampung juga perlu diarahkan untuk menanam komoditas yang berpotensi di kampung masing-masing, Sehingga tidak semua kampung menanam komoditas yang sama.
“Kalau berbeda sentranya tentu bisa menjaga stabilitas harga di pasar. Ketika panen raya semua produksi bisa dijual tanpa ada yang terbuang,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, program penunjang sektor pertanian yang rutin dilakukan Pemkab Berau yakni pembangunan irigasi pertanian. Saat ini juga sedang berjalan, baik rehabilitasi maupun pembersihan irigasi. Salah satunya di Kampung Buyung-buyung dan Kampung Semurut Kecamatan Tabalar.
Anggarannya bersumber dari APBD Berau. Beberapa pekerjaan juga dikerjakan menggunakan Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DHBDR) tahun ini.
Makanya, Sakirman berharap Pemkab dapat melakukan pemetaan sektor pertanian agar semua anggaran yang mengalir untuk Kabupaten Berau bisa tepat sasaran. Juga merata diberikan kepada kampung yang memiliki sentra pertanian.
“Jangan sampai antar-OPD programnya bertabrakan. Misalnya, DPUPR membuat program di salah satu kampung, ternyata Distanak juga membuat program yang sama di sana,” paparnya. (adv)
