TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) berencana merenovasi Mall Pelayanan Perempuan dan Anak (MPPA) di Jalan Imam Bonjol, Tenggarong. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 7,2 miliar. MPPA ini nantinya bertugas menampung laporan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
“Iya itu anggaran sebesar Rp 7,2 miliar, kita ingin itu anggaran dialihkan ke MPPA untuk renovasinya,” ungkap Kepala DP3A Kukar, Bambang Arwanto.
Sejumlah fasilitas di gedung MPPA katanya, akan ditingkatkan. Jika memungkinkan akan dilaksanakan pada 2025. Karena itu DP3A tengah menyusun perencanaan untuk APBD Kukar perubahan 2024, yang akan dibahas bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.
Diketahui pembangunan MPPA sangat penting untuk memberikan perlindungan dan pelayanan yang lebih baik kepada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan mereka bisa mendapatkan bantuan dan dukungan yang memadai secara holistik. Mulai dari pelayanan medis, konseling psikologis, hingga pendampingan hukum.
MPPA juga dapat menjadi langkah preventif dalam meminimalisasi kasus kekerasan seksual, dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, MPPA juga menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para korban untuk berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan dari sesama korban, dan memulai proses pemulihan secara menyeluruh.
Dengan mendukung pembangunan dan pengoperasian MPPA, pemerintah dan masyarakat setempat menunjukkan komitmen mereka terhadap perlindungan hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan keadilan bagi semua warga, khususnya perempuan dan anak-anak yang rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi. “Semoga MPPA ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi bagi daerah lain,” tutupnya. (adv)