TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau berencana merevitalisasi Tepian Teratai sepanjang 700 meter dengan anggaran sekitar Rp 35 miliar. Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman mengatakan, jika dilihat dari besaran anggaran itu, maka kualitas pekerjaan harus sangat baik dari sisi material, aksesori dan desain yang instagramable.
“Karena pastinya menyesuaikan. Berapapun besar anggarannya, ketika itu memang dimanfaatkan untuk publik atau kepentingan masyarakat serta kualitas sesuai dengan perencanaannya tentu tidak ada masalah,” sebutnya, Kamis (21/3/2024).
Dia menuturkan, target dari perencanaan revitalisasi tersebut harus dapat tercapai. Terlebih jika tujuannya menjadikan Tepian Teratai sebagai ikon wisata, spot foto, atau sebagainya. “Yang penting dapat mencerminkan Berau menjadi wadahnya pariwisata dalam menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya.
Terkait dampak yang dialami para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di Tepian Teratai, Sakirman menyebut, hal itu merupakan suatu metode kerja. “Maksudnya apakah nanti solusinya sama seperti saat Tepian Ahmad Yani direvitalisasi atau jalur di Tepian Teratai itu dibuat satu jalur,” imbuhnya.
Lanjutnya, jika nanti para pelaku UMKM di Tepian Teratai dicarikan tempat sementara untuk berjualan, hal tersebut akan sulit karena banyaknya pedagang di kawasan tersebut.
“Kalau semisal tidak ada tempat lain, mungkin bisa saja rombong UMKM dirapatkan atau pengerjaannya dilakukan separuh dulu,” ucapnya. “Saya rasa itu bisa saja, semisal 350 meter dulu yang dikerjakan. Lalu, rombong-rombong UMKM dirapatkan dan diatur oleh ketua kelompok disitu,” sambungnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengingatkan kontraktor pelaksana revitalisasi Tepian Teratai agar pengerjaan dikerjakan sesuai waktu yang ditentukan.
“Selain itu terkait material, desain dan sebagainya juga harus sesuai. Kami di DPRD akan mengawasi pengerjaan-pengerjaan fisik. Yang jelas, kita ingin output daripada pembangunan itu bisa dinikmati masyarakat secara luas,” tegasnya.
Sakirman juga menekankan agar pengerjaan dilakukan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta material-material yang digunakan berkualitas, sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati jangka panjang.
“Ketika anggaran dikucurkan untuk kepentingan publik, kualitasnya harus terbaik. Itu poin-poin yang utama buat saya,” tandasnya. (adv)