Kamis, November 21, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemkab Diharapkan Bisa Tekan Harga Sembilan Bahan Pokok Utama

TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Sakirman menyoroti tingginya inflasi di Kabupaten Berau. Dia mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan inflasi di suatu daerah. Seperti permintaan barang dan jasa yang tinggi, peredaran uang meningkat, peningkatan harga komoditas dan sebagainya.

“Dari segi distribusi juga bisa mempengaruhi kenaikan inflasi. Apakah biaya transportasi dari pengiriman bahan pokok,” ujarnya.

Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Kabupaten Berau menempati peringkat pertama atau inflasi tertinggi di Provinsi Kaltim. Inflasi Berau sebesar 3,62 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar 107,53. Inflasi tersebut lebih besar dari Kaltim yang sebesar 3,21 persen dengan IHK sebesar 107,02.

Sakirman mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mencari solusi agar angka inflasi bisa ditekan. Seperti melakukan sidak ke sejumlah tempat penyimpanan atau tempat jual beli bahan pokok untuk mencari informasi penyebab kenaikan inflasi yang cukup tinggi.

“Pemkab Berau harus mencari solusi untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk tekan inflasi,” ucapnya.

Untuk solusi jangka pendek, Sakirman mengusulkan mengadakan pasar murah di setiap kecamatan. Hal tersebut dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok yang saat ini harganya mengalami kenaikan.

Dirinya menginginkan Pemkab bisa menekan harga dari sembilan bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Sembilan bahan pokok tersebut adalah, beras, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih, gula, daging, susu, telur, gas elpiji, dan garam.

“Kalau untuk solusi jangka panjangnya harus dipikirkan lebih matang oleh Pemkab Berau agar angka inflasi tersebut dapat ditekan,” pungkasnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER