Minggu, Mei 11, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pada 2023 BUMDes BPM Sudah Berkontribusi pada PADes Batuah

TENGGARONG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batuah Prima Mandiri (BPM) menunjukkan kinerja positif. Pada 2023, badan usaha milik Pemerintah Desa (Pemdes) Batuah ini berhasil berkontribusi untuk Pendapatan Asli Desa (PADes) sebesar Rp 25 juta.

Kepala Desa (Kades) Batuah, Abdul Rasyid memberikan apresiasi atas capaian positif BUMDes BPM. Terutama untuk kinerja dari pengurus BUMDes yang sudah diberikan secara maksimal. “Strategi yang dijalankan BUMDes sudah sangat baik sehingga mampu meningkatkan pendapatan,” jelas Rasyid.

Pria yang juga menjabat Komisaris BUMDes BPM ini, menjelaskan keberadaan BUMDes tidak semata-mata untuk menghasilkan PADes untuk desa. Namun harapannya bisa berkolaborasi dan menciptakan peluang-peluang usaha yang mampu membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Batuah.

“Kalau ukuran pendapatannya bukan soal banyaknya, tapi sistem yang dijalankan. Kalau sistem sudah berjalan akan menumbuhkan kepercayaan kepada pihak lain yang akan bekerjasama dengan BUMDes,” sambungnya.

Rasyid juga berharap kepada BUMDes agar menggarap sektor keuangan. Seperti bekerja sama dengan perbankan sehingga akan semakin menambah potensi-potensi penghasilan yang selama ini masih belum digarap maksimal. Misalnya bekerja sama dengan BRIlink.

Bahkan pihaknya sudah melakukan pertemuan secara langsung dengan manajemen BRI. Selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh pengurus BUMDes BPM agar peluang besar ini tidak terbuang sia-sia.

“Semuanya harus bergerak bersama-sama. Kalau ada peluang sampaikan ke BUMDes, kalau ada kendala dibantu, sehingga semuanya bisa berjalan. Kalau BUMDes bagus, semua akan merasakan manfaat, karena jelas untuk PADes,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur BUMDes BPM, Ardiansyah yang diwakili Hendro Gunawan mengatakan, pada 2023 BUMDes hanya mampu memberikan Rp 25.814.000 untuk PADes dari pendapatan total mencapai Rp 100 juta lebih. Namun dikurangi dengan operasional dan tambahan modal awal sebesar 15 persen.

“Kendalanya ada beberapa kerjasama berakhir sehubungan dengan aktivitas beberapa perusahaan terhenti. Kami sedang menjajaki beberapa peluang kerja sama, semoga bisa segera terealisasi dan akan meningkatkan pendapat asli desa,” tutupnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER