TANJUNG REDEB – Harga beras di Kabupaten Berau sejak Mei 2023 sudah naik dan cukup memengaruhi masyarakat miskin. Anggota Komisi II DPRD Berau, Nurung meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau mengendalikan harga beras agar tidak memberatkan masyarakat.
Dia mengakui, kenaikan harga beras tersebut terjadi tidak hanya di Berau. Tapi juga di seluruh kabupaten/kota lain. Harga beras medium naik menjadi Rp 15.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.300 per kilogram. Hal itu disebabkan gagal panen yang dialami para perani.
“Harga beras ini memang naik semua. Bahkan saya lihat dari beras yang dari Sulawesi dan Surabaya juga naik karena gagal panen,” ungkapnya.
Dia mengatakan, gagal panen itu yang membuat harga beras menjadi naik itu membuat stok menurun, sementara banyak orang yang membutuhkan. Namun dirinya belum bisa memastikan penyebab kegagalan panen tersebut.
Seperti di Kampung Buyung-buyung Kecamatan Tabalar, salah satu penghasil beras terbesar di Bumi Batiwakkal, juga terjadi kegagalan panen tahun ini. Karena itu dirinya meminta kepada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau untuk menyelidiki penyebab kegagalan panen tersebut.
“Kalau pupuk, saya tahu petani memang kesulitan sejak lama,” katanya.
Nurung berharap pemerintah daerah dapat mengandalikan harga beras di Berau agar tidak terus terjadi inflasi. Apalagi beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Berau. (adv)