TENGGARONG – Kecamatan Samboja Barat memastikan persiapan untuk pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ke-45 telah rampung. Ajang tahunan yang mengusung nuansa budaya dan religi ini akan berlangsung pada 2-8 Desember 2024, dengan rangkaian acara yang menjanjikan kemeriahan dan semangat keagamaan.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, mengungkapkan bahwa seluruh elemen, mulai dari desain hingga fasilitas, telah dirancang matang. Panggung utama menampilkan ikon lokal, seperti Burung Enggang, Kubah, Bulan Sabit, Al-Qur’an, Batu Bara, Perahu, Gelombang, Api, serta daun hijau dan emas, yang merepresentasikan kekayaan budaya Kukar.
Panggung Megah dan Infrastruktur Modern
Panggung utama memiliki dimensi impresif, dengan tinggi 10 meter dan lebar 30 meter. Infrastruktur pendukung, seperti pencahayaan, sistem suara, dan genset cadangan, telah disiapkan untuk memastikan kelancaran acara. Selain panggung utama, terdapat 11 arena tambahan di lokasi strategis di Samboja Barat.
“Transportasi bagi kafilah dan panitia juga telah kami siapkan, termasuk 60 mobil dan 60 motor,” ujar Burhanuddin.
Arena Lomba Tersebar di Empat Wilayah
MTQ ini akan berlangsung di 12 arena yang tersebar di empat kelurahan dan desa. Arena utama berada di Lapangan Gelora Remaja Margomulyo, sementara lomba lainnya dilaksanakan di Masjid Hayatul Mubarokah Tani Bhakti, Masjid Al Mujahidin Margomulyo, Gedung BPU Amborawang Darat, Gedung BPU Tani Bhakti, SMPN 2 Amborawang Darat, dan SDN 007 Margomulyo.
Pemondokan Nyaman untuk Kafilah
Sebanyak 65 unit pemondokan telah disiapkan, terdiri dari 40 unit untuk kafilah, 15 unit untuk tim lembaga dan kabupaten, serta rumah khusus untuk dewan hakim dan pengawas. Setiap pemondokan dilengkapi fasilitas kamar mandi yang memadai untuk menjamin kenyamanan peserta.
Dengan persiapan matang, Samboja Barat siap menjadi tuan rumah yang membanggakan, menghadirkan kompetisi yang sehat dan inspiratif bagi seluruh peserta. “Kami optimis MTQ ke-45 ini akan berjalan lancar dan membawa semangat kebersamaan, sekaligus mempererat nilai-nilai keagamaan di Kukar,” tutup Burhanuddin. (Adv)