TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau, Madri Pani menyoroti persoalan infrastruktur di wilayah perkampungan, terutama pembangunan jalan usaha tani. Persoalan tersebut katanya, selalu dikeluhkan karena banyak jalan usaha tani yang belum dikategorikan layak.
“Oleh sebab itu, hal ini menjadi fokus perhatian DPRD dalam upaya percepatan pembangunan. Karena jalan usaha tani dominan menjadi aspirasi setiap kami reses,” tuturnya.
Dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau memperhatikan aspirasi masyarakat tersebut. Jangan sampai, katanya, aspirasi masyarakat dari hasil reses anggota DPRD mendapat anggaran sedikit.
Menurutnya, reses yang bertujuan mendengarkan keluhan masyarakat harus berujung pada realisasi yang memadai, bukan hanya janji belaka.
“Kami turun kelapangan bertemu dan mendengarkan keluh kesah masyarakat secara langsung untuk memenuhi janji-janji. Namun itu tidak dapat diakomodir ke depannya jika anggaran yang dialokasikan tidak mencukupi,” katanya.
“Apalagi masalah jalan usaha tani ini mendesak untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di perkampungan, khususnya yang mata pencaharian mereka bercocok tanam,” tambahnya.
Kendati demikian, dirinya berharap semua unsur pemerintah dapat bersinergi membangun dari tingkat kampung hingga kota. Jangan sampai masyarakat perkotaan sejahtera tapi diperkampungan tidak.
“Saya mendorong alokasi anggaran yang lebih signifikan untuk infrastruktur di kampung. Hal ini diharapkan dapat memastikan bahwa pembangunan di Berau berlangsung secara merata dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya. (adv)