TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) segera memiliki pabrik minyak makan merah di Desa Klekat, Kecamatan Kembang Janggut. Pembangunan pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektare ini kini memasuki tahap akhir. Pabrik ini diharapkan menjadi solusi ketahanan pangan dan bisa meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit lokal.
Kabid Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri Disperindag Kukar, Arbain, menyatakan pabrik yang dibanguna dengan anggaran Rp 8 miliar ini merupakan langkah strategis Pemkab Kukar dalam memanfaatkan potensi Kukar sebagai salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
“Pabrik ini akan memberikan nilai tambah bagi petani kelapa sawit, membuka akses pasar yang lebih baik dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kami optimistis ini akan membawa dampak positif jangka panjang,” ujar Arbain, Kamis (14/11/2024).
Pabrik ini akan memanfaatkan produksi kelapa sawit Kukar yang mencapai lebih dari 3 juta ton per tahun. Dengan kebutuhan minyak goreng lokal sekitar 7 ribu ton per tahun, pabrik ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan tersebut sekaligus membuka peluang ekspor dari kelebihan produksi.
“Selama ini, Kukar masih bergantung pada pasokan minyak makan dari luar daerah. Kehadiran pabrik ini akan menjadi solusi mandiri untuk memenuhi kebutuhan lokal sekaligus meningkatkan daya saing di pasar nasional dan internasional,” tambah Arbain.
Selain mengatasi krisis minyak makan, pabrik ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi berbasis agribisnis. Pemanfaatan bahan baku lokal tidak hanya menciptakan efisiensi tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan selesainya pembangunan pabrik minyak makan merah ini, Kukar diharapkan mampu menjadi contoh sukses dalam pengembangan industri agribisnis yang mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Proyek ini menunjukkan komitmen kuat Pemkab Kukar dalam memberdayakan masyarakat lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Ini juga menjadi langkah penting untuk mewujudkan Kukar sebagai pusat industri berbasis kelapa sawit,” jelas Arbain. (adv)