TENGGARONG – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kutai Kartanegara (Kukar) mengalami lonjakan mengkhawatirkan. Hingga Agustus 2024, lebih dari 100 laporan kekerasan berhasil terungkap, menandakan bahwa semakin banyak korban yang berani bersuara dan melaporkan kekerasan yang dialami.
Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kukar, Faridah, mengungkapkan bahwa fenomena ini bisa jadi hanya bagian dari “puncak gunung es,” dengan kemungkinan kasus yang belum terlapor jauh lebih banyak.
“Kami terus memberikan pendampingan kepada para korban, termasuk pemulihan psikologis, agar mereka bisa kembali hidup dengan lebih tenang di lingkungan keluarganya,” jelas Faridah.
Lonjakan laporan ini dianggap sebagai tanda positif bahwa masyarakat Kukar semakin peka terhadap isu kekerasan dan tidak ragu lagi untuk melaporkannya. Menurut Faridah, peningkatan kesadaran masyarakat ini didukung oleh kemudahan akses pelaporan dan unit pengaduan yang tersedia di Kukar.
Namun, meningkatnya jumlah kasus juga menjadi pengingat akan pentingnya penanganan yang cepat dan upaya pencegahan yang lebih efektif. “Kami berharap dengan semakin banyaknya kasus yang terungkap, penanganan terhadap korban akan semakin baik, dan pencegahan kekerasan bisa lebih maksimal,” tambah Faridah. (Adv)