TENGGARONG – Pemerintah Desa Loa Duri Ilir menyambut baik program nasional pengembangan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) yang digalakkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kami sangat antusias, dari segi program, karena sangat sesuai dengan program desa sebelumnya, pemberdayaan sosial dari berbagai aspek,” ungkap Sekretaris Desa Loa Duri Ilir Muhammad Husin mewakili Kepala Desa Loa Duri Ilir Fakri Arsyad..
Desa yang terletak di Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara ini sudah mempersiapkan beberapa hal untuk menjalankan program TP-BIS. Dari segi sarana dan prasarana serta koleksi buku yang ada di perpustakaan desa.
“Kami sudah menggelar beberapa kegiatan persiapan, seperti pelatihan barista atau meracik kopi, pembuatan snack baby fish atau anak ikan yang diolah jadi makanan ringan. Kegiatan ini untuk dijadikan role model dari kabupaten. Ke depannya kami akan mengadakan di desa ini untuk memperdayakan masyarakat dan membuat peluang-peluang usaha,” jelasnya.
Dari program TP-BIS ini, Husin berharap akan berdampak positif untuk pembangunan sumber daya manusia di Desa Loa Duri Ilir yang berjumlah kurang lebih 14.000 jiwa. Agar masyarakat bisa lebih sejahtera dan memiliki wawasan yang luas.
“Harapannya program ini terus dikembangkan, untuk pengkaderan perpustakaan, dan kami juga sudah kirim pustakawan untuk pelatihan beberapa kali keluar daerah, agar nanti muncul inovasi buat menjalankan program,” terangnya.
Diketahui, program TP-BIS termasuk program prioritas nasional yang wajib dilaksanakan oleh seluruh perpustakaan, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota.
Pustakawan Ahli Muda, DPKD Kaltim Nikko Dwi Angga menyebutkan program ini memungkinkan untuk mengubah paradigma bahwa perpustakaan hanya gudang buku, tapi juga sebagai tempat untuk mensejahterakan masyarakat. DPKD Kaltim berencana menggalakkan program TP-BIS ini ke perpustakaan yang ada di desa dan kelurahan di Kaltim. (adv)