TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bersiap menjadi bagian dari program nasional Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos). Program ini menyasar anak-anak dari keluarga kurang mampu dengan pendekatan pendidikan berbasis karakter, keterampilan, dan pembinaan sosial.
Sebagai bentuk kesiapan, Pemkab Kukar telah mengusulkan tiga lokasi strategis untuk dijadikan titik pembangunan Sekolah Rakyat. Dua lokasi berada di Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, sementara satu lokasi lainnya berada di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak.
“Semua lokasi yang kita ajukan memiliki keunggulan masing-masing. Dua lokasi di Jonggon merupakan aset Pemkab Kukar dengan infrastruktur dasar seperti listrik, air, dan akses jalan yang sudah memadai,” ujar Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, Kamis (24/4/2025).
Sedangkan lokasi di Desa Tanjung Limau, meski merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dinilai sangat potensial. Lokasi ini bahkan telah memiliki fasilitas seperti ruang kelas, asrama, aula, hingga sarana penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya.
“Kalau disetujui, tentu akan sangat strategis karena tinggal dimanfaatkan dan difungsikan kembali. Kita berharap Kukar bisa menjadi salah satu daerah percontohan Sekolah Rakyat,” imbuh Sunggono.
Program Sekolah Rakyat baru terealisasi di 100 titik sebagai pilot project nasional. Di antaranya 25 titik berada di Sentra dan Balai Kemensos, 25 di Jawa Timur, 25 di Jawa Tengah, dan 25 di Jawa Barat. Kukar belum masuk dalam daftar awal, namun Pemkab bergerak cepat untuk menyatakan kesiapan menyusul daerah-daerah lain.
“Kami menyambut baik program ini karena sejalan dengan visi pembangunan sumber daya manusia di Kukar. Kita ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu juga mendapat kesempatan yang sama dalam pendidikan,” pungkas Sunggono. (adv)
