TENGGARONG – Kecamatan Kota Bangun bersiap jadi pusat perhatian. Daerah ini dipilih sebagai lokasi puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2025 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar.
Kepala DPMD Kukar, Arianto menegaskan BBGRM bukan sekadar ajang seremonial tahunan. Lebih dari itu, ini adalah gerakan kolektif untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong yang telah menjadi identitas masyarakat desa.
“BBGRM adalah momentum untuk memperkuat kebersamaan warga melalui aksi nyata, bukan hanya simbolik,” ujarnya, Jumat (9/5/2025).
Dalam puncak acara nanti, sejumlah desa dan kelurahan aktif akan menerima apresiasi, khususnya yang konsisten menggelar kegiatan gotong royong minimal sebulan sekali, mulai dari bersih-bersih lingkungan, perbaikan jalan, hingga kegiatan sosial.
“Penghargaan ini bentuk dukungan kami terhadap inisiatif warga yang rutin menjaga lingkungan secara swadaya,” tambah Arianto.
Menariknya, Pemkab Kukar juga telah menggelontorkan bantuan keuangan Rp 50 juta per RT per tahun, yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan swakelola warga, termasuk gotong royong.
“Sepanjang sesuai kebutuhan dan diusulkan dengan baik, dana RT bisa dipakai untuk perbaikan sarana umum dan kegiatan sosial lainnya,” jelasnya.
Melalui BBGRM 2025, DPMD Kukar ingin menanamkan nilai gotong royong sebagai budaya yang hidup, bukan sekadar program musiman. “Gotong royong harus jadi kebiasaan, bukan hanya saat acara besar,” tegas Arianto. (adv)
