Jumat, September 20, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jadi Inspektur Upacara, Diddy Minta Pancasila Tak Hanya Dihafal

SAMARINDA – Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Provinsi Kaltim, Diddy Rusdiansyah bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (1/10/2022).

Sementara sebagai Komandan Upacara, Mayor CZI Yatiman, Perwira Seksi Logistik (Pasi Log) Korem 091/ASN. Upacara diikuti anggota TNI, Polri, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Satpol PP, organisasi masyarakat (ormas), serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Sekretariat Provinsi Kaltim.

Upacara mulai pukul 08.00 Wita itu, diawali dengan mengheningkan cipta yang dipimpin pembina upacara. Dilanjutkan pembacaan Pancasila yang dipimpin inspektur upacara. Kemudian pembacaan naskah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lalu Ikrar Pancasila yang dibacakan Wakil Ketua I DPRD Kaltim Muhammad Samsun dan upacara  diakhiri pembacaan doa.

Diddy mengatakan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan bangsa Indonesia pada pengalaman dan peristiwa yang pernah merongrong ideologi dan menghancurkan Pancasila. “Pancasila bukan hanya untuk dihafalkan, tetapi sebagai manusia Indonesia, Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari hari,” pintanya.

PERTAHANKAN PANCASILA

Mempertahankan Pancasila sebagai ideologi sekaligus falsafah hidup merupakan kewajiban seluruh bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. “Kita wajib mempertahankan ideologi Pancasila guna menjaga bangsa dan negara Indonesia dari pengaruh yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan,” ujar Diddy setelah Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2022).

Menurut Diddy, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang tidak semua negara memiliki ideologi yang mengakomodasi semua kepentingan termasuk agama, suku, dan lainnya. Pancasila ini yang menjadi rujukan bersama untuk menilai bagaimana pelaksanaan tata pemerintahan.

Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia sambungnya, adalah pondasi untuk membangun bangsa sehingga sangat perlu dihayati dan dijunjung tinggi oleh setiap warga negara. Hal itu sangat penting untuk diperhatikan sebab saat kemajuan teknologi sangat cepat memasuki ruang pribadi setiap warga. Informasi apapun sangat mudah diperoleh, termasuk yang negatif, seperti ajaran radikalisme dan ideologi baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa.

“Ancaman saat ini tidak berbentuk fisik, teknologi merupakan satu ancaman, masuknya ancaman ini yang tidak terlihat, makanya kita harus menjaganya dengan baik,” tutur Diddy. (adv/diskominfokaltim)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER