Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

“Gas Melon” Kembali Langka, DPRD Bontang Minta Pemkot Tingkatkan Pengawasan

BONTANG – Gas elpiji kapasitas 3 kilogram atau “gas melon” kembali dikeluhkan masyarakat Bontang. Masyarakat mengeluh kesulitan mendapatkan gas untuk rumah tangga miskin tersebut.

Anggota DPRD Komisi II Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang, menyatakan pemesanan gas elpiji 3 kilogram seharusnya sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Bontang bila dilihat dari data warga penerima. “Sebenarnya elpiji 3 kilogram sudah ditetapkan di tiap daerah, tapi masih saja langka,” ujarnya, Senin (1/7/24).

Ia mengungkapkan masih banyak kalangan menengah ke atas yang menggunakan gas tersebut karena ukurannya yang kecil dan mudah di bawa kemana saja. Apalagi dengan harga yang relatif murah. Ada juga pedagang yang memiliki kemampuan atau penghasilan yamg cukup besar, tapi tetap menggunakan elpiji 3 kilogram.

“Kan ada gas 5,5 kilogram dari Bright Gas, ukurannya juga tidak terlalu besar, seharusnya kalangan menengah ke atas atau pedagang besar bisa pakai itu atau kilogram sekalian,” tambahnya.

Bakhtiar minta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tidak lengah dalam pengawasan, karena kalau hanya melakukan penyetoran KTP (Kartu Tanda Penduduk) semua bisa membeli. Pemkot harus memperketat pengawasan baik pada distributor maupun agen untuk mencegah penyalahgunaan distribusi dan peruntukkan gas itu tepat sasaran.

“Jangan sampai masalah seperti ini berlarut-larut, tiap tahun selalu begitu, penyalahgunaan elpiji yang beredar juga harus segera di atasi,” ujarnya.

Selain itu tambahnya, masyarakat juga harus sadar. Dia mengimbau masyarakat membeli gas dengan menyesuaikan kemampuan. “Masyarakat harus sadar karena kasihan kalau sampai langka terus,” tuturnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER