SAMARINDA – Untuk meningkatkan pengetahuan literasi informasi dikalangan masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Samarinda akan menggelar gerakan literasi informasi di sekolah dan di kelurahan.
Pustakawan Ahli Madya DPK Kota Samarinda, Nurhikmah mengatakan target gerakan literasi informasi menyasar 10 tempat di Samarinda. Baru-baru ini, gerakan pertama sudah dilakukan oleh DPK Kota Samarinda di Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
“Baru-baru ini kita sudah menggelar di Perpustakaan Kelurahan Bukuan, jadi sisa 9 tempat lagi. Pada Oktober ini berjalan lagi dan November targetnya selesai,” bebernya.
Nurhikmah mendefinisikan literasi informasi itu untuk memahamkan masyarakat bagaimana mencari mengakses dan memanfaatkan informasi itu dengan benar.
“Salah satu contoh literasi informasi mencari buku bacaan di perpustakaan, kita harus paham soal jenis buku, ada buku sejarah, sastra, ensiklopedi, kamus bahasa Inggris dan buku lainnya, setelah itu bagaimana cara memanfaatkan ilmu pengetahuannya,” jelasnya.
Saat ini banyak siswa-siswi dan masyarakat tidak mengetahui apa itu literasi dan literasi informasi. Sebab itu pihaknya menggelar gerakan literasi informasi.
Nurhikmah menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke perpustakaan sekolah-sekolah. Banyak sekali dia temui murid yang belum mengerti cara menggunakan kamus. Ini salah satu contoh ketidaktahuan anak-anak soal memahami literasi informasi, soal buku kamus tersebut.
“Banyak masih anak-anak itu belum mengetahui cara membaca kamus bahasa Inggris, karena kan ada kata imbuhan dan kata kerja,” ujarnya.
Bahkan ketika DPK Kota Samarinda melaksanakan gerakan literasi informasi di perpustakaan Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran beberapa waktu lalu, masyarakat yang hadir banyak yang tidak tahu mengenai aplikasi penunjang bacaan masyarakat, seperti Ikaltim yang dikeluarkan pemerintah provinsi juga iSamarinda yang dikeluarkan oleh DPK Kota Samarinda.
“Kita datang ke Bukuan kemarin masyarakat itu banyak yang tak tahu kalau ada aplikasi ikaltim dan iSamarinda ,” ungkapnya.
Gerakan literasi informasi ini juga adalah agar masyarakat dapat menghalau informasi-informasi yang tidak benar, seperti hoaks, dengan cara menggali kebenaran informasi.
“Jadi setiap informasi masyarakat harus dicari kebenarannya, dengan mengakses situs berita-berita yang kredibel atau mengakses situs Kominfo untuk menggali informasi yang didapat ini benar atau hoaks, jadi tak main langsung share beritanya,” pungkasnya. (adv)