TENGGARONG – Pemerintah Desa (Pemdes) Muara Muntai Ilir berupaya mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg) di pasaran. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menyalurkan LPG atau elpiji bersubsidi secara langsung kepada warga.
Sejak 15 Februari hingga 26 Maret 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pasar Murah elpiji 3 kg di 18 kecamatan, termasuk di Kecamatan Muara Muntai pada 28 Februari lalu. Namun, kuota yang diterima Desa Muara Muntai Ilir hanya sebanyak 40 tabung, yang difokuskan bagi warga pra-sejahtera.
“Tabung gas elpiji yang dijual tidak diperuntukkan bagi pengecer dan warga mampu,” tegas Kepala Desa Muara Muntai Ilir, Husain.
Melihat jumlah yang masih jauh dari kebutuhan masyarakat miskin, Pemdes Muara Muntai Ilir mengajukan penambahan kuota kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar. Selain itu, desa juga mendorong BUMDes untuk bermitra dengan agen resmi elpiji, guna memastikan pasokan yang lebih stabil bagi warga.
Sebelumnya, kelangkaan elpiji 3 kg membuat harga melambung tinggi di Desa Muara Muntai Ilir, mencapai Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per tabung. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan distribusi elpiji lebih merata dan harga lebih terkendali, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Harapan kami, program pasar murah elpiji dari Disperindag Kukar bisa terus berlanjut karena masyarakat sangat membutuhkan,” pungkas Husain. (adv)