Jumat, Mei 30, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Distanak Maksimalkan Alsintan Hadapi Kendala Banjir dan Kekurangan Buruh Tanam

TENGGARONG – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) berupaya meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi sebagai langkah strategis menuju kedaulatan pangan daerah. Namun realisasi LTT tahun ini belum optimal karena kendala cuaca dan tenaga buruh tanam yang terbatas.

Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik menyebut ada dua hambatan utama yang dihadapi saat ini. Pertama, curah hujan tinggi menyebabkan banjir di beberapa lahan pertanian sehingga menunda proses tanam. Kedua, kekurangan buruh tanam di daerah sentra produksi padi memperlambat pengerjaan.

“Banjir dan kekurangan tenaga kerja menjadi tantangan yang memperlambat realisasi tanam,” kata Taufik.

Kelompok tani di Kecamatan Tenggarong Seberang bahkan melaporkan antrean panjang karena buruh tanam yang terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, Distanak mengintensifkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), terutama rice transplanter, alat tanam padi otomatis yang dapat mempercepat proses tanam sekaligus mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia.

“Pemanfaatan alsintan kami dorong sebagai solusi percepatan tanam di lapangan,” tegas Taufik.

Target LTT Kukar tahun 2025 adalah 23 ribu hektare. Hingga 23 Mei, realisasi baru mencapai 1.707,5 hektare atau 54,85 persen dari target triwulan sebesar 3.113 hektare, yang masuk kategori “kuning” dan membutuhkan percepatan.

Sebagai salah satu lumbung pangan di Kalimantan Timur dan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), percepatan LTT sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan pangan regional. “Dengan dukungan teknologi dan sinergi petani, kami optimistis target LTT tahun ini dapat tercapai,” tutup Taufik. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER