TENGGARONG – Memeriahkan bulan Ramadan, Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) akan menyelenggarakan sejumlah rangkaian event bertajuk Festival Ramadan. Event difokuskan di halaman parkir Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, selama 1 bulan penuh.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dispar Kukar, Triyatma menjelaskan, pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan pengelola Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, untuk bekerjasama menjalankan program tersebut.
“Kemarin kami juga sudah rapat nanti, Festival Ramadhan dilaksanakan satu bulan penuh mulai tanggal 11 Maret sampai 10 April,” kata Triyatma.
Kegiatan yang diperlombakan akan sama seperti tahun sebelumnya, seperti lomba anak soleh. Untuk melihat keaktifan anak-anak Tenggarong beribadah selama bulan Ramadan, seperti salat 5 waktu hingga salat tarawih.
“Nanti akan ditandai, disediakan kolom laporan atau catatannya. Jadi siapa-siapa imamnya dicatat mereka. Nanti yang paling rajin akan mendapat hadiah,” tuturnya.
Ada dua panggung yang disiapkan di areal Masjid Sultan Sulaiman Tenggarong. Panggung utama berada di halaman parkir Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong dan panggung kecil di Jalan DI Pandjaitan, Kelurahan Melayu.
“Panggung di Jalan Panjaitan untuk sore hari, dan panggung utamanya di depan Masjid Agung untuk malam hari,” sambungnya.
Seperti biasa, Festival Ramadan akan melibatkan sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengisi stan yang telah disiapkan oleh panitia. “Jadi yang biasa berjualan jajanan di Jalan S Parman dan Panjaitan itu nanti di sana menjadi satu titik, nanti ada jalan kuliner dan juga ada gate masuk. Nanti di Jalan Pandjaitan-nya juga ada gerbang, jadi sepanjang jalan itu jadi pusat kuliner,” katanya.
Festival Ramadan tidak hanya mengenalkan kuliner khas Kukar, namun juga menjadi wadah untuk syiar Islam. Juga bakal berdampak terhadap perputaran ekonomi kerakyatan. “Jadi festival tidak hanya budaya, kita imbangi dengan festival keagamaan, selain untuk memberdayakan masyarakat. Dengan festival ini masyarakat bisa berjualan meningkatkan pengasilan untuk meningkatkan perekonomian mereka,“ tutupnya. (adv)