TENGGARONG – Pelestarian cagar budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memasuki babak baru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar tengah menyiapkan langkah inovatif lewat program digitalisasi cagar budaya, agar warisan sejarah daerah dapat diakses dengan mudah oleh generasi muda.
Melalui program ini, data dan narasi berbagai situs bersejarah akan dikemas dalam bentuk digital interaktif, mulai dari cerita, lokasi, foto dokumentasi hingga nilai budaya yang terkandung. Targetnya, sistem ini siap diluncurkan pada 2026.
“Selama ini informasi cagar budaya hanya sebatas data koordinat dan foto. Ke depan, kami akan menyajikannya dalam bentuk digital yang menarik dan edukatif,” ujar M Saidar, Staf Bidang Budaya Disdikbud Kukar.
Langkah ini merupakan pengembangan dari uji coba sistem barcode yang sebelumnya telah diterapkan di beberapa lokasi. Namun Saidar menilai pendekatan lama belum mampu menyampaikan kekayaan cerita sejarah secara menyeluruh.
Sebagai pelengkap, Disdikbud Kukar juga tengah menyusun buku cagar budaya dalam versi cetak dan digital, yang akan digunakan sebagai bahan pembelajaran sejarah lokal di sekolah. “Literasi budaya tak boleh stagnan. Kalau ingin generasi muda peduli, maka kita harus hadir di ruang digital mereka,” tambah Saidar.
Dengan pendekatan kekinian, Disdikbud Kukar optimistis program ini dapat membangun koneksi emosional anak muda terhadap sejarah daerahnya, bukan hanya mengenal nama, tetapi memahami makna dan warisan nilainya. (adv)