TENGGARONG – Salah satu penyakit yang menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) yaitu Tuberkulosis (TBC). Jumlah kasus TBC di Kukar pada 2023 mencapai 1.153 kasus, sebagian besar menyerang orang dewasa.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kukar, Supriyadi mengatakan jumlah itu merupakan rangkaian upaya yang dilakukan Dinkes untuk mengejar eliminasi TBC pada 2030. Sehingga perlu menemukan kasus sebanyak-banyaknya agar bisa ditangani secepatnya.
“Kasus TBC ini kan kita mau eliminasi nasional pada 2030, yang wajib dikerjakan saat ini menemukan kasus sebanyak-banyaknya,” ungkap Supriyadi. Ketika kasus sudah banyak ditemukan, lanjutnya, langkah penanganannya pun bisa segera dilakukan secepatnya.
Salah satunya dengan melakukan skrining ke beberapa sasaran. Seperti di lembaga pemasyarakatan (lapas) hingga pasien yang berobat di puskesmas. Yakni menyasar pasien yang memiliki gejala batuk selama 2 pekan berturut-turut, demam tinggi, berat badan turun secara drastis.
Termasuk 10 orang kontak erat dari pasien yang dinyatakan positif TBC. Seperti suami atau istri, anak, orang tua dan orang terdekat pasien. “Karena jangan sampai dapat satu pasien, tapi kita kecolongan, jadi ditemukan secepatnya dan ditangani sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Untuk tahun ini, Dinkes meningkatkan target skrining TBC, yakni sebanyak 9.851 orang, dengan target 1.643 kasus yang ditemukan. Upaya yang dilakukan dengan cara menyiapkan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) ke 32 puskesmas di 20 kecamatan. “Kita punya cita-cita, sebelum 2030, kita eliminasi TBC duluan,” tutup Supriyadi. (adv)