TENGGARONG – Desa Melintang di Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar) berada di Danau Melintang, satu dari tiga danau terluas di Kukar. Karena berada tepat di danau seluas 11 ribu hektare (ha), warga desa ini rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Mereka menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan di Danau Melintang.
Desa Melintang yang didominasi masyarakat suku Banjar ini menjadi salah satu penopang utama pasokan ikan air tawar di Kaltim. Kepala Desa (Kades) Melintang, Muhdi, menuturkan dalam satu hari, ada sekitar 2 ton ikan dari desanya yang dijual dan didistribusikan ke kota-kota di Kaltim. Seperti Tenggarong hingga Samarinda.
“Ikan hidup dari sini dikirim rutin setiap hari, rata-rata satu pengepul bisa mengirim ikan 200 kilogram (kg). Kalau ada 10 orang berarti ada sekitar 2 ton ikan per hari,” tutur Muhdi, Kamis (20/4/2023).
Ia menambahkan, saat masa panen ikan tiba, produksi ikan yang dikirim dari desanya bisa meningkatkan hingga 5 kali lipat. Per hari para nelayan dari Desa Melintang bisa menangkap dan menjual ikan hingga 10 ton.
Ikan yang dikirim beragam. Biasanya ikan dengan harga jual tinggi. Seperti ikan baung, toma, patin, lais, hingga puyu. Ikan-ikan itu dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu hingga 100 ribu per kilogram. “Rata-rata nelayan di sini menjual ke tengkulak lokal, baru nanti dibawa ke Samarinda atau Tenggarong,” tutupnya. (adv)