TENGGARONG – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Purnama, merupakan BUMDes milik Desa Loh Sumber, yang fokus mengembangkan hilirisasi produk pertanian. Ditopang dengan teknologi, BUMDes ini sukses memasok beras ke toko-toko retail di Kukar, hingga menyasar pusat perbelanjaan modern.
BUMDes Sumber Purnama mampu memproduksi 1 ton gabah menjadi padi dalam satu jam dengan alat Rice Milling Unit (RMU). Tidak hanya itu, BUMDes Sumber Purnama juga memiliki dryer, alat pengering gabah yang diterima dari bantuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT).
Dengan harga Rp 1,8 miliar, alat pengering dengan kapasitas 10 ton gabah sekali beroperasi ini terbukti efektif memangkas waktu pengeringan gabah. “Dryer itu pengadaannya akhir tahun lalu, mulai produksi Februari lalu kita lakukan (gunakan). Jadi masyarakat tidak perlu lagi menjemur,” ungkap Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno.
Kini, dengan adanya alat berteknologi ini, BUMDes Sumber Purnama mampu menyerap hasil panen dari 7 gabungan kelompok tani (Gapoktan), yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan. Seperti Desa Loh Sumber sendiri, Desa Sungai Payang, Kelurahan Bukit Biru, hingga Desa Rapak Lambur.
Dalam 4 hari, BUMDes Sumber Purnama mampu memproduksi beras hingga 10 ton. Beras yang diproduksi BUMDes Sumber Purnama telah memiliki konsumen tetap. Bahkan Sukirno mengaku BUMDes Sumber Purnama sudah memesan 30 ribu kemasan. Untuk kemasan 3 kg, 5 kg, 10 kg dan 25 kg dengan merek Beras Cap Tugu.
Beras Cap Tugu ini dipasarkan di Kota Balikpapan dan Samarinda. Sementara untuk kebutuhan dalam Kukar, beras hasil produksi BUMDes Sumber Purnama dikirim ke Kecamatan Kembang Janggut, Sangasanga dan Muara Badak, bahkan sudah ada kios tersendiri yang menjualnya di sana.
“Dalam rangkaian ini masih kolaborasi dengan Gapoktan, sekarang proses pendekatan kerjasama antar desa dan antar lembaga desa Bumdes kita lakukan kerjasama,” tutupnya. (adv)