TENGGARONG – Sebanyak 125 perempuan kepala keluarga di Kutai Kartanegara (Kukar) mendapatkan bantuan modal usaha dari Dinas Sosial (Dinsos) Kukar. Bantuan dalam bentuk barang sesuai dengan jenis usaha penerima ini bertujuan mendorong kemandirian ekonomi dan meningkatkan taraf hidup perempuan rawan sosial ekonomi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kukar, Yuliandris, menjelaskan penerima bantuan adalah perempuan yang menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga, seperti janda atau perempuan yang menanggung beban finansial rumah tangga. Bantuan disesuaikan dengan potensi dan jenis usaha masing-masing penerima.
“Bantuan ini berupa barang modal seperti mesin jahit untuk penjahit, peralatan masak untuk usaha kuliner, atau barang dagangan seperti sembako untuk pedagang kecil. Kami ingin memastikan bantuan ini tepat guna dan langsung mendukung usaha mereka,” ujar Yuliandris, Rabu (13/11/2024).
Program ini bertujuan untuk memperkuat produktivitas perempuan dalam mengembangkan usaha kecil mereka. Dengan bantuan modal usaha berupa barang, penerima diharapkan dapat meningkatkan penghasilan keluarga dan secara bertahap mencapai kemandirian ekonomi.
“Sebagai contoh, penerima yang memiliki usaha kuliner akan mendapatkan peralatan masak dan bahan baku. Sementara itu, pedagang kecil akan menerima barang dagangan seperti sembako atau kebutuhan sehari-hari,” jelas Yuliandris.
Program ini menjadi bagian dari upaya Dinsos Kukar dalam memberdayakan perempuan rawan sosial ekonomi untuk keluar dari situasi sulit. Selain memberikan peluang usaha, program ini juga mendukung peningkatan kualitas hidup penerima manfaat.
“Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membuka jalan bagi perempuan untuk mandiri secara ekonomi, sehingga mereka dapat memperbaiki kondisi keluarga dan memberikan dampak positif bagi komunitas mereka,” tambah Yuliandris.
Dengan komitmen yang kuat terhadap pemberdayaan perempuan, Dinsos Kukar berharap program ini dapat menjadi langkah konkret dalam mengurangi angka kemiskinan di Kukar. Bantuan ini dirancang untuk memberikan dampak langsung dan berkelanjutan bagi penerima manfaat.
“Kami optimistis melalui program ini, perempuan di Kukar dapat mengembangkan usaha mereka, meningkatkan pendapatan, dan memberikan kontribusi nyata dalam upaya pengentasan kemiskinan,” tutup Yuliandris. (adv)