TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Grace Warastity menyoroti jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah. Menurutnya, volume sampah yang membesar disebabkan kurangnya pemilahan sampah, yaitu sampah yang bisa didaur ulang dan tidak bisa didaur ulang.
Apalagi, pemukiman padat penduduk di Kabupaten Berau khususnya di Kecamatan Tanjung Redeb terus bertambah. Hal ini pasti dibarengi dengan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah dan masih banyak rumah yang tidak memiliki tempat sampah.
“Setiap ketua Rukun Tetangga (RT) dan lurah harus segera menyusun konsep bank sampah agar setiap rumah bisa tertata pembuangan sampahnya,” ungkapnya kepada awak media.
Konsep bank sampah bisa mulai diterapkan oleh kelurahan ataupun pengurus RT. Pembangunan bank sampah dapat didanai melalui iuran keamanan kebersihan yang dikelola oleh kas pengurus RT. “Iuran warga bisa menjadi solusi untuk membangun bank sampah atau menggunakan dana RT,” katanya.
Grace mengatakan, keberadaan bank sampah berpotensi mengurangi masalah ekonomi di masyarakat. “Jadi ke depan, dengan adanya bank sampah, masyarakat dapat menciptakan produk bernilai ekonomis, seperti tas, dan berbagai kerajinan lainnya,” jelasnya.
Ia juga yakin dengan keterampilan yang dimiliki, masyarakat dari setiap RT dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kemampuan mereka. “Jika sumber daya manusia memiliki keterampilan, saya percaya mereka akan memiliki pemikiran untuk berbisnis dalam bidang ekonomi kreatif,” tuturnya.
“Ketua RT dan lurah telah memberikan mereka wadah untuk berbisnis, yang merupakan poin penting bagi pembangunan masyarakat di Berau,” tambahnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya peran aktif dari dinas terkait untuk melakukan pengawasan dan pendampingan. Serta inovasi ketua RT dan lurah dalam pembentukan bank sampah.
“Dinas terkait harus responsif dalam menilai inovasi dari setiap ketua RT dan lurah tentang pembuatan bank sampah. Saya berharap mereka dapat mengalokasikan anggaran untuk bank sampah,” ujarnya. (adv)