Rabu, November 27, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tekan Angka Stunting, Giatkan Program Makanan Bergizi dan Turunkan Dokter Spesialis Anak

TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Balita dengan Permasalahan Gizi, sebagai bagian dari upaya intervensi gizi spesifik untuk mencegah stunting di Kukar. Rapat ini dihadiri oleh seluruh camat dan kepala desa (kades) di Kukar.

Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat BPKAD Kukar ini bertujuan memastikan penanganan stunting di Kukar telah sesuai dengan rencana yang disusun oleh Pemkab Kukar. Juga menindaklanjuti hasil penghitungan serentak pencegahan stunting yang dilaksanakan sepanjang Juni 2024.

“Kami terus mengawal langsung perbaikan yang telah dicapai di Kukar. Saat ini, angka stunting berada di angka 15 persen,” ungkap Edi Damansyah, Rabu (10/7/2024).

Angka ini terus menunjukkan perbaikan, setelah berhasil menurunkan angka stunting hingga 17 persen di akhir 2023. Berdasarkan hasil penghitungan serentak, ditemukan beberapa kategori permasalahan gizi yang berpotensi menuju kategori stunting, seperti berat badan kurang, kurang gizi, hingga gizi buruk.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkab Kukar mengambil langkah cepat, salah satunya melalui Program Makanan Bergizi (PMB) Kukar Idaman, yang menyediakan makanan pokok dan makanan tambahan bergizi bagi balita. “Langkah ini diambil agar kondisi ini tidak berkembang menjadi stunting,” tegas Edi.

Selain itu, dukungan dari sektor swasta juga mulai berdatangan. Ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kecamatan Muara Wis dan tiga perusahaan swasta di Kukar, setelah Muara Wis ditetapkan sebagai pilot project penanganan stunting.

Intervensi gizi spesifik yang dilakukan oleh Pemkab Kukar dan forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) akan mencakup pemberian makanan tambahan bagi balita selama dua bulan.

Tidak hanya itu, Edi juga memastikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait akan melakukan pendekatan proaktif ke kecamatan yang memiliki masalah stunting. Salah satunya dengan menerjunkan dokter spesialis anak ke desa-desa.

“Intervensi spesifik ini meliputi pemberian makanan pokok tambahan untuk perbaikan gizi. Selain itu, pengawasan dan peran serta orang tua juga sangat penting,” tutup Edi. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER