Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disdikbud Luncurkan Program Pelajar Penting (Peduli Stunting)

BALIKPAPAN – Pemerintah menargetkan prevalensi stunting tahun 2024 sebesar 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan stunting pada 11 Januari 2022, prevelensi stunting harus diturunkan sedikitnya 3 persen tahun 2022.

Untuk mendukung program tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim melaksanakan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sekaligus meluncurkan program Pelajar Penting (Peduli Stunting) di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Jumat (4/11/2022).

Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan menuturkan UKS merupakan program yang sangat penting untuk para pelajar agar bisa menjaga kesehatan secara lahir dan batin, terutama dalam membebaskan Kaltim dari stunting.

“Memang Usaha Kesehatan Sekolah menjadi topik kita bersama. Menjadi hal yang terpenting dan rangka meningkatkan kesehatan dan kesadaran anak-anak siswa kita terkait dengan kesehatan,” ujarnya

Kurniawan menjelaskan saat ini hampir di setiap sekolah, sarana dan prasarana UKS sudah dilengkapi terutama fasilitas kesehatan.

“Alhamdulillah ada kita sudah bangun unit-unit UKS di sekolah-sekolah dan semua telah lengkap. Tentunya juga kita akan lengkapi bekal pengetahuan bagi anak-anak sekolah pentingnya kesehatan, dengan harapan sumberdaya Kalimantan Timur semakin berkualitas kedepannya,” ucap Kurniawan.

Berkaitan dengan prevelensi penurunan angka stunting di Indonesia khususnya Kaltim, Kurniawan mengatakan bangsa Indonesia akan mengalami usia emas pada 2045. Momentum itu memang masih sekitar seperempat abad lagi, namun untuk mewujudkannya butuh persiapan yang matang. Sumber daya manusia Indonesia harus unggul, berkualitas, dan memiliki karakter, terutama generasi muda.

“Indonesia kedepannya tahun 2045 itu di mana anak-anak kita akan menjadi anak-anak emas. Oleh karena itu kita bekali baik itu dengan sumber daya manusia dan ilmu-ilmu pengetahuan,” tambahnya.

Selain itu ada yang cukup membanggakan terkait peluncuran Pelajar Penting (Peduli Stunting), yaitu ada siswi SMAN 10 Samarinda bernama Andi Naulia Calya Maharani yang telah membuat logo terkait dengan pelajar peduli stunting. Informasi yang diterimanya logo itu akan digunakan sebagai logo nasional.

“Terima kasih atas hasil karya anak-anak kebanggaan kami bisa dipakai secara nasional,” tambah Kurniawan.

Sementara Sub-Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, Dr Siti Aminah melaporkan kegiatan ini suatu program inisiasi dari Disdikbud Kaltim untuk bisa menggerakkan UKS secara keseluruhan di Kaltim.

Pihaknya juga melibatkan beberapa Perangkat Daerah dalam TP UKS provinsi di antaranya dari Dinas Kesehatan Kaltim, Kementerian Agama Kaltim, Bappeda Kaltim juga dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta BKKBN Kaltim.

“Kami menjalin rencana hubungan dengan Dinas Pendidikan Kota yang dalam hal ini menjadi leading sektor UKS yang ada di tingkat Kabupaten,” ucapnya.

Dirinya juga melaporkan acara sosialisasi itu mengundang peserta sebanyak 100 orang, di antaranya dari setiap perangkat daerah terkait serta Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se-Kaltim.

Untuk itu pihaknya berharap dari kegiatan ini akan lahir sebuah kesepakatan sekaligus kerjasama yang akan mendasari gerakan ini, sehingga Kaltim mampu membebaskan generasi muda dari stunting.

“Tentu kita ingin bahwa seluruh siswa-siswi kita sehat jasmani dan rohani untuk Kalimantan Timur yang berkemajuan,” tutupnya. (adv/diskominfokaltim)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER