TANJUNG REDEB – Anggota Komisi III DPRD Berau, Abdul Waris meminta Pemkab Berau menyelesaikan pembangunan ruas jalan Simpang Lenggo – Teluk Sulaiman. Pasalnya, sudah ada anggaran Rp 60 miliar dialokasikan untuk pembangunan jalan itu.
Menurutnya, jalan di wilayah pesisir perlu diperhatikan karena banyak potensi wisata yang menarik dan dapat memberikan dampak positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Misalnya Wisata Air Panas Pemapak di Biatan Bapinang. Itu jadi ikon wisata daerah pesisir. Kalau jalan diperbaiki maka banyak wisatawan akan ke sana,” ungkapnya, belum lama ini.
Disampaikannya, infrastruktur jalan di wilayah pesisir masih sering dikeluhkan oleh kepala kampung (kakam) saat musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). Karena itu katanya, masalah yang sudah disampaikan harus bisa ditindaklanjuti.
“Jangan sampai saat musrenbang kita dengar keluhan yang sama. Kalau sudah ada anggaran yang disiapkan, anggaran itu harus benar-benar dimaksimalkan,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid)Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, Junaidi menjelaskan untuk pembangunan jalan itu, pihaknya sudah menandatangani kesepakatan bersama dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional di Balikpapan.
Penandatanganan kesepakatan itu, lanjutnya, terutama terkait usulan rencana kegiatan pembangunan jalan daerah tahun 2024. Salah satunya termasuk pembangunan Jalan Simpang Lenggo – Teluk Sulaiman.
“Jadi, ruas Jalan Simpang Lenggo sampai Teluk Sulaiman akan kami lanjutkan lagi usulan pengajuannya. Waktu itu kami ajukan Rp 60 miliar dan sudah disepakati. Tapi persoalan ini masih dibahas di Kementerian PUPR,” jelasnya.
“Nah, kita semua berdoa. Kita semua berharap agar ini semua terealisasi. Sehingga alokasi anggaran untuk Kecamatan Batu Putih, lebih besar lagi,” terangnya.
Disampaikannya, pada 2023, secara khusus untuk jalan poros Batu Putih, telah dilaksanakan dua program penanganan jalan. Terutama untuk ruas Jalan Simpang Lenggo menuju Kalindakan, sepanjang 37 kilometer.
“Pertama, melalui Dana Inpres jalan daerah. Itu besarnya Rp 58 miliar. Itu menangani jalan poros sepanjang 8,9 kilometer. Kemudian pada tahun lalu juga melalui APBD Kabupaten, senilai Rp 4,7 miliar menangani sepanjang 1,8 kilometer,” imbuhnya.
“Jadi, sepanjang tahun 2023, kita sudah menangani sepanjang 10,7 kilometer. Kalau itu kita lihat posisinya, 10,7 kilometer itu berada di depan Kantor Camat Batu Putih,” bebernya.
Untuk tahun 2024, tambahnya, sudah ada alokasi anggaran yang berasal dari dua sumber untuk penanganan khusus jalan Poros Batu Putih sampai ke Jalan Kariabu. Dengan anggaran masing-masing senilai Rp 2,6 miliar dan Rp 6,9 miliar.
Selanjutnya, dari Kariabu ke Kalindakan dengan panjang sekitar 16 kilometer akan ditangani secara bersama dengan penanganan preservasi Jalan Lobang Klatak menuju Kalindakan sepanjang 29,6 kilometer.
“Walaupun ruasnya panjang, kita akan optimalkan. Memang penanganan ini ada yang efektif dengan pengaspalan, fungsional dengan menutup lubang. Tapi kita targetkan Simpang Lenggo – Kalindakan ditangani tuntas tahun ini,” tandasnya. (adv)