SAMARINDA – Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki kekayaan alam yang luar biasa, tidak hanya dari sektor pertanian, perikanan, dan pertambangan, tetapi juga dari sektor pariwisata. Sayangnya, potensi wisata di daerah ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Syafruddin yang menyoroti kinerja Pemprov Kaltim dalam mengelola sektor pariwisata. Menurutnya, Pemprov Kaltim belum serius mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata, seperti jembatan, jalan, toilet umum, dan sebagainya.
Padahal infrastruktur yang memadai salah satu faktor penting yang menentukan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan. Tanpa infrastruktur yang baik, objek-objek wisata di Kaltim akan sulit dijangkau dan dinikmati oleh wisatawan.
Syafruddin mencontohkan beberapa objek wisata yang memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti Pulau Derawan, Sungai Mahakam, Taman Nasional Kutai, dan Bukit Bangkirai. Ia mengatakan objek-objek wisata tersebut memiliki keindahan alam yang menakjubkan, keanekaragaman hayati yang kaya, dan nilai sejarah yang tinggi.
Sayangnya, objek-objek wisata tersebut belum mendapatkan perhatian khusus dari Pemprov Kaltim. Ia mengkritik lima tahun kepemimpinan Isran-Hadi belum ada program atau kebijakan yang berfokus pada pengembangan pariwisata.
“Pariwisata adalah sumber alternatif pendapatan daerah yang potensial, terutama setelah habisnya sumber daya alam, seperti batubara dan minyak. Pemprov Kaltim harusnya bisa melihat peluang ini dan berupaya untuk mengoptimalkan sektor pariwisata,” ujar Syafruddin.
Syafruddin mengatakan, sektor pariwisata jika dikelola dengan serius, bisa memberi sumbangsih terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia mengatakan, Pemprov melalui Dinas Pariwisata perlu mencari solusi alternatif untuk menunjang sumber pendapatan daerah.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Syafruddin adalah memanfaatkan momentum Ibu Kota Negara (IKN) sebagai peluang untuk mengenalkan pariwisata Kaltim ke dunia. Ia mengatakan dengan adanya IKN, Kaltim akan menjadi pusat perhatian nasional maupun internasional.
“Kita harus bisa memanfaatkan momentum IKN sebagai ajang promosi pariwisata Kaltim. Kita harus bisa bersaing dengan daerah-daerah lain yang juga memiliki potensi wisata. Kita harus bisa menunjukkan bahwa Kaltim bukan hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan keindahan alam dan budaya,” tuturnya.
Syafruddin mengatakan sebagai wakil rakyat, ia akan mengawasi dan mengawal anggaran yang dialokasikan untuk sektor pariwisata. Ia berharap Pemprov dapat lebih serius dan profesional dalam mengelola pariwisata.
“DPRD kaltim berharap ada perubahan paradigma dari Pemprov Kaltim dalam melihat sektor pariwisata. Ada komitmen dan kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata. Sehingga pariwisata Kaltim dapat berkembang dan berkontribusi bagi kesejahteraan daerah dan bangsa,” pungkas Syafruddin. (adv/dprdkaltim)