TANJUNG REDEB – Dalam beberapa bulan terakhir, kasus kematian akibat tenggelam di Sungai Segah dan Kelay di Kabupaten Berau terus meningkat. Korbannya beragam, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Anggota Komisi I DPRD Berau, Falentinus Keo Meo mengatakan, sepanjang 2023, sudah seringkali Badan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengerahkan anggota dan peralatan untuk mencari orang yang tenggelam di berbagai perairan dan berbagai sebab kejadian.
Untuk itu dia meminta, masyarakat lebih berhati-hati dan waspada terhadap peluang-peluang yang sekiranya dapat menjadi penyebab tenggelam di sungai. “Mulai sekarang harus lebih mengingatkan dan kalau perlu kita kampanyekan keselamatan di perairan. Jangan sampai abai, apalagi korban jiwa yang tenggelam ini tidak sedikit,” ujarnya.
Menurutnya, kecelakaan di perairan itu memiliki banyak faktor, mulai dari orang jatuh ke air lalu tewas tenggelam atau sebab lain. Alasannya pun beragam, ada yang karena tidak bisa berenang atau tidak mengenakan alat keselamatan, seperti pelampung dan jaket penyelamat, hingga ketidaktaatan pada prosedur.
“Kemalangan itu banyak berawal dari kelalaian dan kealpaan, yang kalau sebelumnya diingatkan mungkin sekali tidak akan terjadi,” ujarnya.
Dirinya berharap semua pihak bisa saling mengingatkan agar tidak ada lagi korban-korban selanjutnya. Minimal kalau tidak bisa berenang, jangan nekat. Kalau pun bisa berenang, harus lebih berhati-hati. (adv)
