SAMARINDA – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal menjadi narasumber dalam program Dialog Interaktif – Podcast gagasan Busam ID dengan tema Peran Pemuda Dalam Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekowisata Kaltim Bertempat di Cafe Busam Area Jalan Wahid Hasyim, Selasa (25/10/2022).
Acara berbincang-bincang selama kurang lebih satu jam ini dipandu oleh host Tri Wahyuni. Dialog juga menghadirkan narasumber lain yaitu Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ahmad Herwansyah, Ketua Badan Pembentuk Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kaltim Rusman Yaqub.
Dalam kesempatan tersebut Faisal menyampaikan, dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim akan mempercepat pembangunan terutama terjadi percepatan transformasi digital yang luar biasa. Selain itu, untuk mensukseskan digital tourism ini berkaitan sekali dengan masalah infrastruktur jaringan.
Faisal menjelaskan saat ini yang sedang berproses ada sekitar 200 tower. terutama Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser, sedikit Kutai Barat (Kubar). Kesemuanya itu merupakan program percepatan transformasi digital oleh Kementerian Kominfo melalui provider-provider yakni Telkomsel, Indosat, XL, itu baru hampir 150 tower yang ada di sekitar wilayah tersebut.
“Jadi prediksi kita tahun 2024 Kaltim itu bebas blankspot. Tahun 2023 mungkin tower-tower sudah terisi semua, insya Allah selesailah blankspot, “jelas Faisal sarapan akrabnya.
Kemudian, ia menjelaskan sebagian besar, orang- orang mengakses sebuah internet ada dua cara pertama dengan terhubung ke wireless atau yang lebih dikenal broadbrand.
Yang kedua internet bisa diakses melalui Jaringan Fiber Optik (FO) seperti layanan internet rumahan Indihome. Selain itu dirinya juga mengungkapkan Kondisi jaringan FO di Kaltim sudah terkaver mencapai 65 persen. “Seluruh Kecamatan sudah terkaver fiber optik, yang belum itu hanya di tingkat kelurahan dan desa,” sambungnya.
Kemudian, ia membeberkan bahwa Pemerintah Pusat telah membantu penyediaan tower Base Transceiver Station (BTS) kemudian ada beberapa bantuan dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Untuk Pemprov Kaltim pihaknya membantu di penyediaan FO.
“Nah kita di provinsi masuknya di fiber optik. Tahun 2022 ini kita membantu di 40 desa insya Allah sebentar lagi launching Bapak Gubernur karena pengerjaannya sudah selesai semua,” terang mantan pejabat Pemkot Samarinda tersebut.
Untuk itu pihaknya menargetkan untuk tahun depan 2023 ada 60 desa yang akan diberikan bantuan fiber optik. Ia kembali membeberkan total di Kaltim ini sekitar 240 desa yang belum terjangkau dari sekitar 1.100 desa yang ada di Kaltim.
“Kemudian program dari kabupaten kota masing-masing setiap tahun juga sudah bergerak. Jadi ini juga pergerakan antara program pemerintah kabupaten, kota, provinsi, maupun pusat dengan percepatan di daerah IKN, ” tutup Faisal. (adv/diskominfokaltim)