TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau telah mengoperasikan mobil penyedot lumpur yang mengendap pada drainase sebagai penunjang kebersihan wilayah perkotaan. Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengapresiasi hal ini.
Namun dia mengingatkan, alat bukanlah segalanya. Yang utama, masyarakat harus tetap menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Gotong royong katanya, perlu ditingkatkan lagi, seperti menghidupkan kembali Jumat bersih.
“Mari kita jaga lingkungan kita agar drainase tidak tersumbat, dengan cara meningkatkan gotong royong. Karena alat itu bukan segalanya tapi gotong royong di atas segalanya,” katanya, Jumat (20/10/2023).
Dengan adanya kesadaran pada kebersihan, akan dapat membantu menjaga kebersihan drainase dari lumpur yang mengendap. Mengingat mobil penyedot lumpur juga hanya satu unit yang beroperasi.
“Kalau alatnya cuma satu bagaimana mem-backup semua drainase yang tersumbat? Makanya tetap butuh gotong royong,” terangnya.
Dia mengatakan, gotong royong juga dapat menjalin silaturahmi antar warga sekitar supaya lebih erat lagi. Juga menjaga kerjasama dan kekompakan. “Semua permasalahan yang ada di Kabupaten Berau sudah menjadi tanggungjawab bersama,” ucapnya.
Madri menambahkan, seharusnya Pemkab Berau menuntaskan masterplan drainase agar semua dapat terkoneksi. Jika semua sudah tuntas dan terkoneksi baru bisa dilakukan inovasi-inovasi. Jika masih terjadi genangan atau banjir menurutnya, terdapat kesalahan dari perencanaan yang telah dibuat.
“Masterplan drainase kita inikan belum tuntas. Masih banyak yang terputus, makanya masih terjadi banjir,” tandasnya. (adv)
