TANJUNG REDEB – Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman ingin ada regenerasi petani di Kabupaten Berau. Dia juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dapat membina kaum milenial untuk bisa menjadi petani yang sejahtera dan memiliki tingkat ekonomi yang lebih baik.
Salah satunya dengan cara membina lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian maupun mahasiswa jurusan pertanian di sekolah tinggi yang ada di Bumi Batiwakkal.
Dia mengatakan, menjadi petani bukan berarti hidupnya susah. Tapi justru menjadi petani di masa sekarang lebih menjanjikan karena didukung oleh peralatan mesin modern. “Jadi bagaimana kita bisa mengubah mindset masyarakat bahwa petani itu bukan pekerjaan yang susah. Justru penghasilannya bisa lebih besar,” jelasnya.
Diakuinya banyak generasi muda yang lebih tertarik bekerja di perusahaan tambang. Namun, dikhawatirkan jika tambang di Berau habis, maka akan terjadi peningkatan pengangguran. Menurutnya, selain sektor pariwisata yang dikembangkan, pertanian juga perlu dibuka seluas-luasnya.
“Mengingat potensi lahan pertanian di Berau ini belum dibuka semua. Seperti di Kampung Gurimbang ada potensi sebesar 800 hektare. Belum lagi yang ada di Kampung Buyung-buyung dan Semurut,” sebutnya.
Tinggal pemerintah menjalankan mekanisme bantuan untuk para petani. Sekaligus menciptakan pasarnya. Bukan hanya di lokal tapi juga pasar internasional. Yang lebih utama yakni, mengupayakan kaum milenial untuk mau bertani dan diarahkan untuk membuka lahan pertanian. Para penyuluh pertanian diharapkan bisa mendampingi mereka.
“Ke depan kita akan diskusikan lagi, terkait peluang bisnis apa dari sektor pertanian yang menjanjikan bagi milenial. Tidak hanya menanam untuk hidup, tapi bagaimana cara berbisnis,” paparnya.
Dia juga berpesan kepada para penyuluh pertanian agar menyampaikan kepada para petani perihal prospek sektor pertanian yang cukup menjanjikan pada masa sekarang, jika dikelola dengan baik dan benar dan tentunya didukung dengan peralatan modern. (adv)