TENGGARONG – Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki segudang potensi di sektor pertanian dalam arti luas. Karena potensi ini kecamatan berpenduduk sekitar 51.639 jiwa ini siap menjadi salah satu daerah penopang pangan di Ibu kota Negara (IKN).
Sektor pertanian menjadi yang paling besar di Kecamatan Loa Kulu. Bahkan menjadi salah satu kawasan pengembangan pertanian yang ditetapkan oleh bupati Kukar. Total lahan pertanian produktif mencapai 1.216,7 hektare (ha).
Bahkan Kecamatan Loa Kulu sudah memiliki pabrik beras, tepatnya di Desa Loh Sumber. “Artinya ini sudah memiliki pabrik beras yang mana hulu dan hilirnya sudah ada,” ungkap Camat Loa Kulu, Adriansyah.
Sektor perikanan pun tidak kalah penting. Di sepanjang perairan Kecamatan Loa Kulu, terhampar ribuan keramba milik Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Desa Ponoragan bahkan menjadi sentra pembibitan berbagai jenis ikan. Pasokan ikan di Samarinda sebagian besar berasal dari Loa Kulu.
Saat ini, Loa Kulu sedang berupaya untuk menciptakan hilirisasi sektor perikanan. Mengingat sektor ini sangat menjanjikan dan melimpah di Loa Kulu. “Untuk menyambut IKN itu yang bakal kita persiapkan nantinya mungkin ada sejenis pabrik ikan untuk diolah menjadi kering,” lanjutnya.
Saat ini sudah adanya berdiri pabrik pengolahan jahe. Membuat gairah pertanian jahe di Desa Jonggon kembali naik dan diminati oleh petani. Juga ada peternakan sapi atau mini ranch di Desa Jonggon Jaya. Semakin memperlengkap sektor pertanian dalam arti luas di Loa Kulu. “Jadi kita sudah desain sudah semua masuk,” tutupnya. (adv)