TENGGARONG – Proses pengerjaan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dikerjakan Dinas Perumahan dan Permukiman Kutai Kartanegara (Disperkim Kukar) dan Kodim 0906/Kukar, terus berjalan. Dari target 1.010 unit RTLH yang disasar, sekitar 400 unit RTLH per April 2023 sudah melalui tahapan verifikasi dan pengerjaan secara bertahap.
Verifikasi dilakukan secara bersama, yakni Disperkim Kukar melalui Tim Fasilitator Lapangan (TFL) dan tim verifikasi dari Kodim 0906/Kukar. “Sembari verifikasi kekurangannya, tahun ini 1.010 unit RTLH dan harus selesai saat tutup anggaran,” ungkap Kepala Disperkim Kukar, Maman Setiawan, Selasa (23/5/2023).
Untuk anggaran keseluruhan mencapai Rp 60 miliar. Satu unit rumah maksimal biaya yang dipakai sebesar Rp 50 juta. Tergantung kebutuhan dan besar kerusakan yang harus diperbaiki.
Untuk penerima manfaatnya, dijelaskan Maman terbagi di 3 zona. Yakni zona hulu, pesisir dan tengah. Meski tidak bisa merinci secara detail, zona tengah menjadi paling banyak menerima manfaat. Karena seperti di daerah pesisir, di Anggana dan Sepatin yang memiliki wilayah yang sulit dijangkau. Menyebabkan biaya angkut material sedikit lebih mahal.
“Kita fokus di daerah yang mudah dijangkau dan pendistribusian bahan lebih mudah terlebih dulu,” tutup Maman. (adv)
