Sabtu, Oktober 19, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kembangkan Kopi Luwak, Desa Perangat Baru Gandeng Disbun dan Perusahaan

TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki lahan yang potensial untuk menanam kopi luwak. Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar ingin memanfaatkan hal itu, karena kopi luwak memiliki cita rasa tinggi dan khas serta nilai jual kopi ini cukup menggiurkan.

Kopi luwak sudah dikembangkan di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marangkayu. Bahkan desa tersebut sudah menyandang julukan sebagai Kampung Kopi Luwak. Bahkan tidak hanya menjual dalam bentuk biji kopi, namun sudah diolah dalam bentuk bubuk siap saji.

Kepala Bidang (Kabid) Produksi, Disbun Kukar, Subagio mengatakan, ada peran serta pemkab dan perusahaan dalam pengembangannya. Pemkab dan perusahaan mendukung pengembangan kopi hasil fermentasi alami yang dimakan luwak kemudian dikeluarkan ini. Petani sebatas menanam dan memanen.

“Kita terus dorong tidak hanya dari sisi budidayanya saja, tapi juga kita integrasikan dengan pengolahannya,” ungkap Subagio, belum lama ini.

Dukungan yang dimaksud, yakni berupa pemenuhan sarana rumah produksi. Diantaranya fasilitas lantai jemur kopi, alat pemecah buah kopi kering, alat sangrai dan alat pembubuk. Termasuk juga pemenuhan teknisinya.

Bantuan pun mengalir dari dunia usaha, yakni dari Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Juga pengadaan mesin sangrai, yang berkapasitas lebih besar lagi. Barkat pendampingan inilah, kini Desa Perangat Baru sudah berhasil memproduksi bubuk kopi luwak dengan dua varian. Masing-masing kopi madu dan kopi luwak.

Untuk pemasaran produk ini, masih di seputaran Kaltim. Mengingat kapasitas produksi yang belum bisa memenuhi permintaan pasar. Saat ini, salah hotel di Samarinda kerap menerima dan menampung hasil produksi kopi luwak dari Desa Perangat Baru.

“Sebenarnya kalau peluang pasar itu terbuka sekali, hanya saja memang kan ini masih terbatas. Makanya masih kita lakukan pengembangan,” pungkasnya. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER