Jumat, Oktober 18, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kades Kota Bangun I Berharap Ada Pendampingan Pengembangan Pupuk Organik

TENGGARONG – Desa Kota Bangun I, Kecamatan Kota Bangun, terus melakukan optimalisasi pada sektor pertanian. Karena sektor ini yang menjadi penggerak perekonomian warga setempat. Baik dari segi persawahan hingga perkebunan kelapa sawit.

Sebagai daerah transmigrasi, Kepala Desa (Kades) Kota Bangun I, Nur Rohim, menerangkan mayoritas penduduk desanya berprofesi sebagai petani.

“Kita kan desa transmigrasi, ya tidak terlepas dari agraris sebagai sumber penghasilan masyarakat. Disamping itu juga ada pertanian agro, seperti lombok, tomat, semangka dan juga sawit,” terang Rohim, Rabu (10/5/2023).

Rohim menyampaikan, di desanya terdapat 128 hektare lahan sawah produktif. Juga ada lahan yang sudah vakum selama beberapa tahun seluas 32 hektare. Jadi secara total luas lahan persawahan di desanya mencapai 150 hektare. Lahan persawahan ini, terbagi atas 4 hamparan lahan dan dinaungi oleh 12 kelompok tani.

“Selama ini yang menjadi permasalahan yaitu kadar asam tanah. Makanya kita butuh pupuk dolomit atau kapur untuk menetralisir asam. Ini yang terus kami upayakan bersama Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak),” tambah Rohim.

Untuk memecahkan permasalahan ini, pihaknya telah melakukan beberapa langkah. Salah satunya dengan melakukan pengujian kadar keasaman tanah (pH). Setelah dilakukan pengecekan, didapati pH tanah di lahan persawahan di Desa Kota Bangun I, ada di kisaran 4,3 dan 4,7.

Untuk bantuan dari pemerintah sendiri, Rohim mengakui, sejak tahun 2020 para petani di desanya rutin mendapat 2 paket pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dan urea. Selain itu juga, pihaknya menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Sebanyak 8 unit traktor dan 6 alat perontok padi berukuran kecil.

“Harapan kami sih perlu ada pendampingan dari tenaga ahli, dalam hal pengaplikasian pupuk dan penanggulangan hama. Artinya kita tidak ingin selalu ketergantungan pada pupuk kimia, dan lebih berusaha menggunakan pupuk organik. Karena kami di Desa Kota Bangun I, selain bertani juga didampingi dengan peternakan,” tutup Rohim. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER